oleh : Anita, S.Pd.
Hari Pendidikan Nasional merupakan hari spesial bagi dunia pendidikan Indonesia. Betapa tidak, tiap tahunnya setiap tanggal 2 Mei kita memperingati hari Pendidikan Nasional. Untuk memperingati hari Pendidikan Nasional di sekolah-sekolah, perguruan tinggi maupun di kantor pemerintah melaksanakan upacara. Selain itu ada beberapa sekolah atau instansi yang mengadakan berbagai perlombaan .
Berbicara
tentang pendidikan pasti kita mengenal sosok tentang Ki Hajar Dewantar. Siapa
yang gak kenal sosok tokoh pendidikan Bapak Ki Hadjar Dewantara, tokoh
yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia. Salah seorang yang berjasa
memajukan pendidikan di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara. Ia lahir di
Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan diberi nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat
yang berasal dari keluarga di lingkungan kraton Yogyakarta. Ki Hadjar Dewantara
menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan
ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) namun karena sakit ia tidak sampai tamat.
Ia kemudian menjadi wartawan di beberapa surat kabar diantaranya Sedyotomo,
Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja
Timoer dan Poesara. Tulisan-tulisan Ki Hadjar Dewantara pada surat
kabar tersebut sangat komunikatif dan tajam sehingga mampu membangkitkan
semangat patriotik dan antikolonial bagi rakyat Indonesia.
Ki Hadjar pun
aktif menjadi pengurus Boedi Oetomo dan Sarikat Islam. Ajaran kepemimpinan Ki
Hadjar Dewantoro yang sangat poluler di kalangan masyarakat adalah Ing
Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu
memberikan suri tauladan bagi bawahan atau anak buahnya. Sehingga yang harus
dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata suri tauladan. Sebagai seorang
pemimpin atau komandan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam segala
langkah dan tindakannya agar dapat menjadi panutan bagi anak buah atau bawahannya.
Sama halnya dengan Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di
tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan
sebagai bentuk kemauan atau niat. Karena itu seorang pemimpin juga harus mampu
memberikan inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan suasana
kerja yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja.
Salah satu Filosofi dan hasil karya
Beliau seperti kutipan kalimat “Tut Wuri Hadayani” yang memiliki arti
“di Belakang Memberikan Dorongan” makna dari kalimat ini dijadikan motto dan
slogan pendidikan serta menjadi landasan dalam rangka memajukan pendidikan di
tanah air.
Semoga pada
peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei, dijadikan sebagai tonggak perubahan
ke arah yang lebih baik, Menjadi bangsa yang pintar dan bermatabat, yang akan
membawa kepada kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia,dan dapat memberikan
makna tersendiri yang mendalam terhadap kemajuan pendidikan baik Formal maupun
Informal di Indonesia.
Paduan Suara SMPIT Harapan Mulia Palembang |
Semangat Hardiknas oleh Naufal Muzzaki |
Performance ANOV, di peringatan Hardiknas SDIT Harapan Mulia |
Alunan puisi dari Gelegar Bryan Harits dari SMPIT Harapan Mulia |
Tak luput para anak-anak tim futsal pun merayakan Hardiknas dngan meraih prestasi di SDIT Harapan Mulia |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar