Sekolah Islam Terpadu Harapan Mulia Palembang

Selasa, 10 Januari 2017

Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Peserta didik

oleh : Sri Wahyuni, S.Pd.

          Tugas pendidik atau guru adalah mempersiapkan generasi bangsa agar mampu menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya dikemudian hari sebagai khalifah Allah di bumi. Dalam menjalankan tugas ini pendidikan berupaya mengembangkan potensi (fitrah) sebagai anugerah Allah yang tersimpan dalam diri anak, baik yang bersifat jasmaniah maupun ruhaniah, melalui pembelajaran sebuah pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman berguna bagi hidupnya. Dengan demikian pendidikan yang pada hakekatnya adalah untuk memanusiawikan manusia memiliki arti penting bagi kehidupan anak. Hanya pendidikan yang efektif yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan mengantarkan anak survive dalam hidupnya.

          Peranan guru sangat penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain sebagai nara sumber guru juga merupakan pembimbing dan pengayom bagi para murid yang ada dalam suatu kelompok belajar. hal tersebut sesuai dengan ungkapan T. Rustandy (1996 : 71) yang mengatakan bahwa : Guru memegang peranan sentral dalam proses pembelajaran, memiliki karakter dan kepribadian masing-masing yang tercermin dalam tingkah laku pada waktu pelaksanaan proses pembelajaran. Pola tingkah laku guru dalam proses pembelajaran biasanya ditiru oleh siswa dalam perjalanan hidup sehari-hari, baik di lingkungan keluarga ataupun masyarakat, karena setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun kepribadian. Keragaman kecakapan dan kepribadian ini mempengaruhi terhadap situasi yang dihadapi dalam proses pembelajaran.

Kesulitan belajar yang menjadi salah satu masalah belajar siswa tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi, dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan seorang siswa dalam belajar.

Selain  sebagai  pengajar, guru Sekolah  Dasar  juga diharapkan mampu  menjadi  seorang  pembimbing. Bimbingan dan  pelayanan guru akan membantu siswa dalam  mengembangkan  kebiasaan belajar yang baik untuk dapat menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan. Kesulitan belajar merupakan masalah yang cukup kompleks dan sering membuat orang tua bingung mencari penyelesaiannya. Kesulitan belajar banyak ditemukan pada anak usia sekolah. Pola belajar anak, memang dibentuk saat disekolah dasar. Sesuai dengan masanya ia mengalami perkembangan mental dan pembentukkan karakternya. Dimasa kini anak tidak hanya belajar menghitung, membaca, atau menghafal pengetahuan umum, tapi juga belajar tentang tanggung jawab, skala nilai moral, skala nilai prioritas dalam kegiatannya

Secara garis besar, faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yakni faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa :

a.    Faktor intern siswa
Faktor internal adalah penyebab kesulitan belajar yang berasal dari individu siswa sendiri. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko fisik siswa, yakni:
  1. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), seperti rendahnya kapasitas inteligensi siswa.
  2. Yang bersifat afektif (ranah rasa), seperti labilnya emosi dan sikap.
  3. Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), seperti terganggunya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran.
b.Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu penyebab kesulitan belajar yang berasal dari luar diri siswa seperti: kondisi belajar yang tidak kondusif, beratnya beban belajar, dan lain sebagainya.
Cara mengatasi kesulitan belajar :

1.      Tempat duduk siswa
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat duduk bagian depan. Mereka akan dapat melihat tulisan di papan tulis lebih jelas. Begitu pula dalam mendengar semua informasi belajar yang diucapkan oleh guru. 
2.      Gangguan kesehatan
Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya. 
3.      Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan melaksanakan program remedial. Teknik program remedial dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya adalah mengulang kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai, memberikan tugas-tugas tertentu kepada siswa, dan lain sebagainya. 
4.      Bantuan media dan alat peraga
Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Boleh jadi kesulitan belajar itu timbul karena materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa. 
5.      Suasana belajar menyenangkan
Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah menciptakan suasana belajar kondusif. Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran.
6.      Motivasi orang tua di rumah
Anak yang mengalami kesulitan belajar perlu mendapat perhatian orang tua dan anggota keluarganya. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan motivasi ekstrinsik dan intrinsik agar anak mampu memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Selain itu juga orang tua perlu memperhatikan kesehatan tubuh anak dengan memberikan makanan dan miniman yang bergizi disertai dengan suplemen pembangun tubuh yang cukup.