Sekolah Islam Terpadu Harapan Mulia Palembang

Jumat, 03 Februari 2017

TEBARKAN KEBAIKAN DALAM KEHIDUPAN



Oleh :
Rika Puspita Sari, S.Pd.



              Perbuatan baik adalah salah satu dari konsep-konsep kunci di dalam Al-Qur’an . Dalam bahasa Arab, kata kebaikan terdiri dari arti baik dan bermanfaat. Dalam bahasa Arab, kata “ishlah” juga berasal dari akar yang sama. Konsekuensinya di dalam bahasa Indonesia, setiap hal yang dilakukan untuk kebaikan agama, disebut perbuatan baik. Dalam istilah Al-Qur’an, segala hal yang diniatkan untuk mencari keridhaan Allah adalah perbuatan baik.
                Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah tidak akan menzhalimi kebaikan seorang Mukmin, dengan kebaikan itu ia akan diberi rezeki di dunia dan diberi balasan di akhirat. Adapun orang kafir, maka dengan kebaikan amal yang ia kerjakan karena Allah, ia diberi rezeki dunia, sehingga ketika ia memasuki akhirat ia tidak memiliki satu kebaikan pun yang harus dibalas.” (HR. Muslim)
                Ketika kita membaca hadis diatas, terbentik dalam hati betapa Rahmat Allah selalu tercurah untuk hamba-hamba yang beriman kepadaNya juga yang tidak beriman kepadaNya. Maka jadikan itu semua sebagai motivasi untuk kita agar dapat melakukan perbuatan baik walaupun sekecil apapun. Beramal dengan amalan yang besar atau amalan yang kecil tetap harus menjadi inspirasi untuk membangun aqidah dan akhlak kita. Kadang ketika amal kebaikan yang kecil, yang dipandang sebelah mata, sebaliknya memberi kehormatan besar dan keselamatan bagi kebaikan manusia. “Janganlah kalian mengganggap remeh satu kebaikan pun. Jika ia tidak mendapatkanya,maka hendaklah ia ketika menemui saudaranya, ia menemuinya dengan wajah ramah, dan jika engkau membeli daging, atau memasak dengan periuk/kuali, maka perbanyaklah kuah dan berikanlah pada tetanggamu dari padanya.” (HR. Tirmidzi)
                Janganlah sekali-sekali mengabaikan kebaikan yang kecil, dan jangan pula memandang kecil keburuan yang remeh. Firman Allah SWT,  “Barangsiapa mengerjakan kebaikan walau sebesar zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan walau sebesar zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (Qs. Az-Zalzalah : 7-8). Maka siapa pun yang ingin menjadi mulia hanya dari kebiasaan kecil dan mudah. Seperti mengucapkan terima kasih kepada orang lain dan memberikan senyum ikhlas.
                Begitulah Islam menjadikan aktitas tersenyum sebagai suatu ibadah. Kelihatannya sepele, yakni sekedar menggerakkan bibir diiringi tatapan mata berbinar hingga orang yang memandang akan merespon pula dengan sebuah senyuman. Biasakan tersenyum bukan hanya sebagai basa basi, namun senyum yang dilandasi kecintaan pada Allah SWT, itulah senyuman indah seorang mukmin yang selalu merindukan surga. Perbuatan-perbuatan baik kecil sepertin ini dapat menghapus keburukan, berdasarkan firman Allah SWT, “sesungguhnaya perbuatan yang baik itu menghaspuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk” (Qs. Huud: 114). Ini merupakan karunia Allah SWT terhadap hamba-hambaNya, karena jika kita kembali kepada hitungan jumlah, niscaya kebaikan tidak akan menghapuskan keburukan kecuali diadakan proses timbangan.
                Perbuatan seseorang itu mencerminkan sikap dan kepribadiannya, dengan cara berbuat baik kepada orang lain maka orang pun akan berperilaku yang sama terhadap kita. Beriman kepada Allah dan bermanfaat bagi umat manusia adalah suatu kebaikan yang lebih baik dari yang paling baik. Seseorang yang banyak berbuat kebaikan, maka dia juga akan mendapatkan teman yang baik.  Sesungguhnya banyak sekali kebaikan di dunia ini, akan tetapi sangat sedikit yang mau mengamalkannya. Dimata Allah yang paling mulia adalah yang paling banyak mengingat Allah dan yang paling banyak bekal amal salehnya.
                Alangkah baiknya bagi kita agar selalu menebarkan kebaikan di mana saja kita berada agar hal-hal yang baik senantiasa menaungi hidup kita. Jadilah manusia yang bermanfaat dan selalu dikenang karena selalu melakukan hal-hal yang baik semasa hidup. Allah SWT akan memberikan pahala yang cukup untuk kebaikan kecil kita sebagaimana firman Allah SWT, “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Qs. Ali-Imran :57)
Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, maka hasilnya pun akan berbuah kebaikan pula, dan sekecil apapun kejelekan dan kejahatan yang kita tanam dalam kehidupan ini, hasil yang akan di tuai nantinya adalah kesengsaraan bagi diri kita sendiri. Maka perbanyaklah berbuat kebajikan selagi kita masih hidup. Karena suatu saat kebaikan kebaikan yang kita lakukan selama ini, bisa menjadi penolong kita sendiri. Kita bukanlah buih, karena kita memberi arti “adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tiada harga nya. Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, ia akan tetap tinggal di bumi” (Qs. Ar Ra’d :17). Wallahu a’alam.
Kunjungan SDIT Harapan Mulia ke Panti Asuhan sebagai upaya pemberian bantuan sosial