Sekolah Islam Terpadu Harapan Mulia Palembang

Kamis, 22 Desember 2016

SEJARAH DAN MAKNA MEMPERINGATI HARI IBU 22 DESEMBER



Oleh Shinta Sofaria, S.Pd.


Setiap mendengar kata ibu, pasti kita akan langsung terbayang satu kasih sayang yang mengharukan bahkan akan membuat kita langsung melinangkan air mata.  Dialah ibu kita, dengan perjuangan dan pengorbanannya telah melahirkan dan membesarkan kita tanpa pamrih yang takkan pernah mampu terbalaskan.  Dari kecil kita dirawat, dimanja, dididik dengan menguras segala tenaganya yang juga sekaligus bertugas sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga.Satu hal yang pasti tertanam dihati kita bahwa tidak ada satupun yang dapat menggantikan posisi seorang ibu, begitu juga dengan kasih sayang yang telah ia berikan.

I B U ....  
Coba kita renungkan apa yang sudah kita berikan untuk membahagiakan beliau? Mungkin hanya sebagian dari kita yang menyadarinya.  Sudahkah kita berbuat baik dan berbakti yang sepantasnya kepada ibu kita dengan segala kasih sayang dan pengorbanan? Semakin waktu berjalan bahkan kita terkadang lupa untuk membagi waktu kepadanya.  Disaat ibu menunggu kabar kita, bahkan kita sibuk dengan dunia kita sendiri.  Padahal dalam Al Qur’an Allah SWT telah menjelaskan:“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).  Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “ Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang  Engkau ridhai.  Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.  Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang beserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf : 15)
 

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama kepada ibu yang telah bersusah payah mengandung dan melahirkan kita. Bahkan dalam sabda Rasulullah SAW juga menyebutkan:“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi Muhammad SAW menjawab, ‘ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi? Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’Beliau menjawab, ‘ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, Kemudian siapa lagi?  Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari No. 5971 dan Muslim No. 2548)



Dari Hadist di atas menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang kita kepada seorang ibu itu bahkan tiga kali lipat dibandingkan dengan seorang ayah.  Hal inilah yang seharusnya menjadi dasar bagi kita agar bisa lebih menghormati dan menghargai pengorbanan seorang ibu. 

Maka dari itu sebagai salah satu upaya untuk mengingat besarnya pengorbanan dan perjuangan yang telah dilakukan seorang ibu, secara nasional ditetapkan setiap tanggal 22 desember diperingati sebagai Hari Ibu.
Jika kita kembali ke sejarah, tepatnya tanggal 22 s/d 25 Desember 1928 bertempat di Yogyakarta, para pejuang wanita Indonesia dari jawa dan Sumatera pada saat itu berkumpul untuk mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I.

Pada Kongres Perempuan Indonesia I yang menjadi agenda mengenai persatuan perempuan Nusantara; peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan; peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan dan lain sebagainya. Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan oleh sebagai hari ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini.  Misi itulah yang tercermin menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama,  akan tetapi peringatan Hari Ibu di Indonesia saat ini lebih kepada ungkapan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu  serta memuji semua pengorbanan dan perjuangan para ibu.  Bahkan juga diadakan berbagai kegiatan pada Hari Ibu sebagai kado istimewa untuk para ibu.  Begitu juga dalam lingkungan keluarga terdapat juga suatu kejutan misalnya para anak-anak dan suami sengaja membebas tugaskan ibunya dari kegiatan rumah tangga sehari-hari di hari peringatan Hari Ibu tersebut.

Peringatan Hari ibu ini juga sabagai pengingat bahwa kita harus selalu mengenang semua pengorbanan dan perjuangan para ibu namun  terlepas dari peringatan Hari Ibu ini, kita sebagai anak-anak bangsa sudah sepatutnya menghargai dan menghormati semua yang telah diperjuangkan para ibu setiap hari bahkan sepanjang waktu.   Semoga kita semua selalu mencintai dan berbakti kepada kedua orang tua kita, terutama kepada Ibu.  

Terima kasih IBU...
 

Jumat, 09 Desember 2016

SMPIT Harapan Mulia Menggelar Lomba Cerdas Cermat dan Ranking 1 tingkat SD


Rabu 07 Desember 2016, SMPIT Harapan Mulia Palembang Menggelar perlombaan Cerdas Cermat dan Raking 1 tingkat Sekolah Dasar.
Pada perombaan kali ini siswa kelas 6 SDIT Harapan Mulia Palembang turut berpartisipasi memeriahkannya. Perlombaan kali ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa di bidang akademik dan memotivasi siswa agar belajar dengan lebih giat lagi. Keseruan dan antusiasme siswa kelas 6 menambah semarak kegiatan SMPIT Harapan Mulia kali ini.
Pada kegiatan kali ini turut di meriah kan pula dengan penampilan Musik Angklung  dari kakak-kakak kelas VIII Umar dan performance kakak Anov aldrin kelas VII Ali bin Abi thalib salah satu jebolan dari Idola cilik 5 Indonesia.

(Penampilankelas VIII SMPIT HarapanMulia Palembang)

(Penampilan Anov top 4 Idola Cilik 5, kelas VII SMPIT Harapan Mulia)

Cerdas Cermat yang terdiri dari 4 kelompok mewakili dari ke empat kelas masing-masing. Para peserta diujikan mulai dari Pengetahuan umum, Matematika serta bidang Agama. Perlombaan pun berjalan dengan sangat menarik, peserta saling menyusul dan merebut point untuk kelompok mereka masing-masing. Tak kalah penting para penonton mulai dari teman-teman, guru, dan orang tua turut memberikan suport untuk ke empat kelompok yang bertanding.
            
    
(Penampilan ke empat Tim peserta lomba cerdas cermat)


(Suasana para Orang tua, Guru dan teman peserta dalam memberikan support)

Keseruan acara kemarin tak henti sampai disini saja, seusai berlangsungnya perlombaan cerdas cermat. Adik-adik SDIT Harapan Mulia pun turut mengikuti perlombaan Ranking 1 yang di ikuti sekitar 120 peserta. Pada perlombaan kali ini para juri hanya mencari satu juara yang berhasil meraih kandidat ranking 1.
Hal yang menarik pada perlombaan kali ini ialah adanya babak praktikum. Kakak-kakak SMPIT Harapan Mulia palembang turut serta dalam melakukan praktikum dan bereksperimen, hal ini tentu mencuri perhatian para peserta dimana dengan adanya praktikum yang di lakukan para peserta dapat menganalisis soal dan dapat mengaplikasikan ilmu dari praktikum yang berlangsung.
(Suasana Seluruh peserta yang mengikuti Lomba Ranking1)
(Penampilan kakak-kakak SMPIT pada babak Prakikum)

Alhamdulillah serangkaian acara berjalan dengan lancar, Barakallah untuk adik-adik yang berhasil meraih juara di perlombaan Cerdas Cermat dan Ranking 1. Diharapkan kepada adik-adik tetap mengembangkan potensi yang dimiliki dan tetap semangat dalam mengukir prestasi kedepannya.
1. JuaraLomba Ranking 1 (M. Nadhif C.P)
2. Juara 1 Lomba Cerdas Cermat (M. Nadhif, M. Naufal, Aqillah)
3. Juara 2 Lomba Cerdas Cermat (Sarah, Dika, Faradiba)
4. Juara 3 Lomba Cerdas Cermat (Akbar, Syifa Qolbi, Nadya)



#harapanmuliapalembang #sekolahislamterpadu #sekolahislamterpadudipalembang #sekolahislamterpaduterbaik #sekolahislamterpaduterbaikdipalembang #prestasisekolah #lombacerdascermat #lombaranking1 #bulanbahasa #harapanmuliapalembang.sch.id. #sekolahislam #digitalclassroom

Seni Angklung SMP IT Harapan Mulia Palembang

Dalam dunia pendidikan tak hanya pelajaran yang diutamakan. SMPIT Harapan Mulia memberikan nuansa baru dalam mendidik generasi penerus bangsa. Terbukti dalam pelaksanaan pentas seni (30/22/2016) kamis kemarin, seluruh siswa mengikuti ajang pentas seni. Barbagai pentas seni seperti Performance Seni Angklung. Terlihat pada gambar dibawah ini siswa yang mengikuti Seni Angklung.


"Setiap anak memiliki bakat dan minat yang disukai. Salah satu bakat yang disukai dan dimiliki ialah di bidang seni. SMPIT Harapan Mulia sangat mendukung minat dan bakat tersebut dan memberikan sarana prasarana untuk mewujudkan bakat dan minat. Terus berkarya dan menciptakan terobosan-terobosan yang baru dalam kegiatan yang menunjang akademis dan non-akademis siswa", Ujar Wakil Kepala Sekolah SMPIT Harapan Mulia, Novan Habibi, S.Pd. dalam membuka pentas seni kemarin.
Tujuan pentas seni terutama Angklung untuk memberi wawasan kepada siswa agar mengenal alat musilk yang berasal dari Sunda di Pulau Jawa Barat. Keterampilan seni ini telah menjadi bagian dari pembelajaran SMP IT Harapan Mulia. Kegiatan berlangsung dengan antusias yang tinggi yang dimiliki oleh siswa. Seluruh siswa kelas VIII (8) mengikuti Seni Angklung yang dibagi menjadi 2 kelompok.

 

Setiap kelompok menampilkan Musik yang berbeda. Kelompok 1 yang dipimpin oleh Ichwano Adam Achmadan mempersembahakan lagu Ibu Kita Kartini.

 

Kelompok 2 yang pimpin oleh Safira Choliyah mempersembahkan lagu Ibu Pertiwi. Semua berlangsung dengan baik. 
Semoga pentas seni ini dapat berjalan di setiap tahunnya dan SMP IT Harapan Mulia dapat menjadi wadah untuk menggali potensi yang dimilili siswa.

#SMPITHarapanMuliaPalembang #PentasSeniSMPITHarapanMulia #PentasSeniAngklung #SMPITHM

SMPIT HARAPAN MULIA PALEMBANG MENGGELAR PENTAS SENI

 

Kamis, 01 Desember 2016
Siswa SMPIT Harapan Mulia Palembang mengadakan kegiatan Pentas Seni SMPIT Harapan Mulia dalam rangka melestarikan dan mengembangkan hasil karya seni dan budaya tradisional daerah. Mewujudkan generasi muda yang dapat melestarikan seni dan budaya hasil karya pendahulu. Sehingga seni dan budaya tradisional asli daerah tidak akan mudah lenyap ditelan oleh perkembangan zaman.
Pentas Seni SMPIT Harapan Mulia Palembang digelar dengan tujuan:
  1. Sebagai langkah untuk menerapkan teori pada mata pelajaran  seni dan budaya.
  2. Sebagai penilaian dalam ujian praktik Semester Ganjil tahun ajaran 2016  dalam mata pelajaran seni dan budaya.
  3. Sebagai wahana penampilan berbagai hasil karya seni dan budaya tradisional Sumatera Selatan.

Penampilan Teater “Dul Muluk”
Siswa Kelas 9 SMPIT Harapan Mulia.

Teater Dulmuluk adalah teater tradisional Sumatera Selatan yang lahir di Kota Palembang. Awal mula terbentuknya teater ini adalah berupa pembacaan syair oleh Wan Bakar yang membacakan tentang syair Abdul Muluk di sekitar rumahnya di Tangga Takat 16 Ulu pada tahun 1854. Agar lebih menarik, pembacaan syair kemudian disertai dengan peragaan oleh beberapa orang ditambah iringan musik gambus dan terbangan.
Dulmuluk berawal dari Kitab Kejayaan Kerajaan Melayu yang selesai ditulis pada 2 Juli 1845, yang berjudul Syair Abdul Muluk. Ada dua pendapat oleh penulis kitab ini, yaitu Raja Ali Haji bin Raja Achmad dari Pulau Penyengat oleh Indra Sakti (Riau) – versi DR. Philipus Pieter Voorda Van Eysinga (seorang hakim di Batavia) dan versi Von de wall menyebut Saleha, sepupu raja Ali Haji. Kitab ini kemudian dipentaskan dalam bentuk teatrikal.

 

 
( Penampilan Kelompok 1 kelas IX Abu Bakar )


 

( Penampilan Kelompok 2 kelas IX SAAD)


 

( Penampilan kelompok 3 Kelas IX SAAD)


 

( Penampilan kelompok 4 kelas IX Abu bakar)

Dari keempat penampilan tersebut, masing-masing kelompok mampu menyuguhkan hiburan yang luar biasa. Penampilan apik yang disertai dengan acting total mampu membuat decak kagum audience yang menyaksikan penyelenggaraan Pentas Seni SMPIT Harapan Mulia.
Diharapkan penyelenggaraan Pentas Seni SMPIT Harapan Mulia dapat diselenggarakan setiap tahun dan menjadi wahana pengembangan potensi serta ketrampilan bidang seni siswa.